Senin, 24 November 2008

Saya Ga Punya Nyawa Serep


Perusahaan saya sedang mencanangkan cinta Indonesia dengan salah satu programnya hemat energi untuk kelestarian lingkungan. Demi mendukung program tersebut, saya pun mengganti kendaraan roda empat yang biasa saya gunakan ke kantor menjadi roda dua yang hemat BBM, hemat waktu sekaligus melestarikan kantong saya (bayangin aja, kalo biasa saya isi bensin 100 ribu buat seminggu, sekarang cuma 15 ribu!).

Sudah hampir dua bulan motor matic putih, jaket abg dan helm doraemon setia menemani saya ke kantor. Motor memang bukan kendaraan asing bagi saya, waktu SMA dan kuliah saya juga naik motor 4 tak, yang ribet jeglak jeglek mindahin gigi itu...nah, jadi kalo sekarang saya bawa motor, rasanya biasa aja.

Minggu pertama saya masih menunjukkan manner yang baik di jalanan, kecepatan ga lebih 50 km/jam, taat lalu lintas dan ga nyalip sembarangan. Minggu kedua kecepatan meningkat sementara keberanian nyalip mulai muncul dikit-dikit. Akhir minggu ketiga sepertinya naluri pembalap saya muncul kembali. Adrenalin serasa terpicu kalo ada motor lain nyalip di samping saya dan saya merasa tertantang (halah! lebay!).

Setelah sebulan, jarak dari sekolah anak-anak sampai ke kantor saya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 15 menit. Rasanya bahagia banget waktu scanning ID card untuk absen jam masih menunjukkan pukul 08 kurang 2 menit. Hebat gitu rasanya!

Tapi beberapa hari belakangan kelihatannya akal sehat saya mulai bekerja kembali. Setelah tiga kali hampir tertabrak mobil waktu nyalip (padahal kalo bawa mobil saya jengkel lihat biker yang kelakuannya kayak gini) dan dua kali hampir nyusruk di jalanan (alhamdulillah...masih selamat dan motor baik-baik saja tanpa tergores sedikitpun...maklum masih kredit), saya mulai mikir...saya kan ga punya nyawa serep, lagian saya ga mo ngabisin sisa hidup dalam keadaan cacat akibat ketololan...eh...kecelakaan.

Jadi kecepatan yang biasanya hampir 100 km/jam mulai balik lagi ke normal 60 km/jam, penglihatan lebih baik sehingga bisa membedakan mana jalanan dan mana trotoar, kesadaran lebih tinggi untuk menghargai para pengemudi mobil (tidak termasuk angkot!) dan kewaspadaan untuk mengawasi di mana polisi berdiri kalo mau ngelewatin lampu merah...

Senin, 10 November 2008

L.O.V.E

Kisah ini saya dapat dari email seorang teman.


















Katie Kirkpatrick, 21, held off cancer to celebrate the happiest day of her life. Katie had chased cancer, once only to have it return-to clog her lungs and grab hold of her heart. Breathing was difficult now, she had to use oxygen. The pain in her back was so intense it broke through the morphine that was supposed to act as a shield. Her organs were shutting down but it would not stop her from marrying Nick Godwin, 23, who was in love with Katie since 11th grade.

Do you believe in the power of love? I really do!